26 Maret 2009

Gaya harajuku



Harajuku sebenarnya nama sebuah tempat antara Shinjuku dan Shibuya di Tokyo, Jepang. Daerah itu adalah daerah nongkrong anak-anak gaul ibukota Negeri Sakura.

Mereka biasanya mengenakan pakaian yang cukup unik dan fashionable. Mulai dari gaya gothic, hip-hop, punk, sampai dandanan berkarakter anime (kartun animasi Jepang).

Maka muncullah istilah harajuku di Indonesia. Di Tanah Air gaya harajuku atau dandanan khas gaya anak muda Jepang sempat populer sejak munculnya grup duo Ratu.

Grup musik kaum hawa yang digawangi oleh Maia Ahmad ini sempat membuat gaya dandanan yang memadukan rok mini atau celana panjang ketat dengan gaya rambut warna-warni dan jenis sepatu unik. Gaya itu kini menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia.

Pada 29-31 Desember lalu sempat diadakan acara bertema Battle Of Harajuku di Pasar Festival, Rasuna Said Kuningan, Jakarta. Ada yang memakai baju robot seperti tokoh robot Sarivan dan Samurai. Acara ini pun termasuk sukses dalam pelaksanaannya.

"Ini ajang komunikasi tempat pecinta budaya Jepang seperti komunitas harajuku, komunitas pecinta musik Jepang (J-pop/J-rock), komunitas gamers, maupun penggemar manga (komik) dapat bertukar pikiran dan mengenal lebih dekat," jelas Ray Bachtiar Drajat.

Ketua panitia Battle of Harajuku ini juga menambahkan bahwa kegiatan yang dicetuskan sejak empat bulan yang lalu ini secara tidak disadari menjadi gaya hidup urban sebagian besar generai muda Indonesia.

"Kan ini hasil adaptasi dari beberapa kebudayaan juga termasuk Indonesia," ujarnya.

"Gue suka gaya harajuku karena asyik aja. Keren," jelas Alisa, seorang mahasiswi sebuah unversitas swasta di Jakarta.

Ia mengungkapkan bahwa sudah tiga tahun tertarik dengan dandanan harajuku girl ini. Alisa juga pernah ditertawakan oleh teman-temannya karena dandanannya yang dinilai cukup nyentrik ini.

Akan tetapi ia merasa cuek dan akhirnya merasa nyaman berpakaian ala harajuku.

"Gue jadi nambah temen di komunitas harajuku girls," jelasnya.

Di Amerika Serikat, gaya berpakaian harajuku semakin terkenal ketika penyanyi solo asal Amerika Serikat, Gwen Stefani, menggunakan jasa penari latar berpakaian ala harajuku girls di beberapa musik videonya.

Empat penari latar yang merupakan asli orang Jepang itu pun mempromosikan gaya berdandan ala remaja Jepang yang modis kepada masyarakat dunia di setiap konser musik Gwen Stefani di berbagai belahan dunia.

Memang dunia fashion tak pernah berhenti di suatu masa atau waktu. Ini tinggal bagaimana anda memilihnya. Kalau Anda merasa cocok, silakan memilih gaya berpakaian harajuku.





Selengkapnya...

20 Maret 2009



Ceria by:j-rocks


Intro : Em A D B
Em A D
Em A F#m B
Em A D

D Em
hari ini kudendangkan
A D
lagu yg ingin kunyanyikan
B Em
terkenang semua kenangan
A D
yg tlah kualami

Em
ingin kubuka lembar baru
A D
untuk meneruskan hidupku
B Em
tak mau lagi kesedihan
A D
selimuti diriku

G A F#m B
semua orang ingin bahagia
Em A D
menjalani hidup di dunia ini
G A F#m B
ingin kubukakan jawaban
Em A
misteri dan senang yg sejati

D Em
hari ini kudendangkan
A D
lagu yg ingin kunyanyikan
B Em
terkenang semua kenangan
A D
yg tlah kualami

G Gm

*
Em A F#m B
berlari dan terus bernyanyi
Em A D
mengikuti irama sang mentari
Em A F#m B
tertawa dan selalu ceria
Em A D
berikan ku arti hidup ini

Musik : Dm Gm C F
Dm Gm A# C
F#m B G#m C#m
F#m B E
F#m B G#m C#m
F#m B E

F#m B G#m C#
berlari dan terus bernyanyi
F#m B E
mengikuti irama sang mentari
F#m B G#m C#
tertawa dan selalu ceria
F#m B E
berikan ku arti hidup ini

sumber : http://harajukurockstars.blogspot.com

Selengkapnya...







Slankers Siap Mati Bela Slank Niat BK DPR menempuh langkah hukum terhadap Slank, ditanggapi kelompok penggemar grup band tersebut. Para Slankers (julukan fans Slank) siap bergerak membela grup band pujaannya, jika DPR terus mempersoalkan lirik lagu Slank yang dinilai melecehkan wakil rakyat. Tak hanya Slankers, Oi (komunitas penggemar Iwan Fals) dan Baladewa (fans grup band Dewa 19) juga akan berdiri di belakang Slank untuk menghadapi upaya pemberangusan terhadap kreativitas seni. "Apa yang disampaikan DPR sudah berlebihan, wong lirik lagu saja diributkan. Sikap seperti itu jangan-jangan malah menunjukkan bahwa mereka sebenarnya seperti yang disebutkan dalam lirik lagu," ujar Ariska, salah seorang Slankiss (panggilan Slankers Surabaya).Ia menambahkan apa yang disampaikan Slank melalui lagu-lagunya merupakan sebuah bentuk kreativitas seniman. "Indonesia kan negara demokrasi," tegas Ariska, Selasa (8/4).Menurut Brollo, meski saat ini para Slankiss memilih mengamati perkembangan, mereka akan bergerak jika manajemen Slank Surabaya membuat kesepakatan. "Bagi kami Slank itu sudah mendarah daging, lihat saja nanti," tambah Slankiss yang berstatus mahasiswa.Sementara itu, salah satu dedengkot Slank Fans Club Surabaya, Ida, menyatakan para Slankiss memberi dukungan moral penuh krpada Slank.
"Sakitnya Slank, sakitnya kami juga," tegas
Slankers yang disebut sebagai `bunda'-nya Slankiss itu. Meski demikian, ia menegaskan pada dasarnya Slankers tidak pernah tertarik dengan hal berbau politik. Mereka berusaha berdiri di atas semua golongan, berdasarkan falsafah Slankisme yang mereka anut. "Saya yakin Slanker Indo akan datang untuk mendampingi presiden rock n' roll. Jangankan disuruh demo, kalo beliau menyuruh anarkis pasti Slankers mau, tapi moga-moga aja tidak. Hanya Slanker yang tahu jiwa Slank," tambah Ida. Yang dimaksud dengan presiden rock n`roll itu Ialah BimBim, penggebuk drum dan juga pencipta lagu Slank.Dukungan bagi Slank tidak datang hanya dari para Slankers. Beberapa kelompok fans lain seperti Oi dan Baladewa juga memberi apresiasi. "Jalur hukum sebenarnya nggak perlu untuk hal-hal yang sifatnya mengungkapkan pendapat. Kalau tersinggung dengan lagu sebaiknya ngaca diri dulu," ujar Rangga, anggota Oi (Orang Indonesia/fans Iwan Fals) Surabaya.Menurutnya, lagu merupakan ekspresi, ungkapan emosi dan bisa saja mengutarakan kondisi apa adanya. Sebagai pecinta Iwan Fals yang notabene juga dikenal sebagai musisi vokal, anggota Oi dari kawasan Medokan Semampir itu tidak menolak jika nanti harus mendukung langsung Slank atau para Slankers.Bagi Simon, anggota Baladewa (Fans Dewa 19) Surabaya aksi penuntutan hukum bagi musisi karena karyanya sebenarnya bisa dihindari. Menurutnya mencari solusi secara kekeluargaan sebenarnya bisa menjadi jalan terbaik daripada langsung menempuh langkah hukum. (Warta Kota) Selengkapnya...